Jumat, 02 Maret 2012

CHEON "CHEMISTRY ON NEWS" EDISI II

Berikut adalah copy CHEON edisi ke 2 yang terbit Februari 2012. Bagi rekan-rekan yang belum dapat silahkan baca di sini ya. jangan lupa tinggalkan komentarnya. terimakasih. HIDUP MAHASISWA !!

Nanopartikel Membahayakan Kesehatan?

Nanosains dan nanoteknologi merupakan ranah ilmu yang dewasa ini berke
mbang sangat pesat dan digunakan dalam berbagai keperluan. Ukuran partikel yang kecil namun efisiensi yang lebih tinggi merupakan alasan ilmu ini untuk dikaji.

Para peneliti dari Centre of Cancer Biomedicine Norwegian Radium Hospital menemukan bahwa nanopartikel dapat mengganggu jalannya transportasi substansi vital masuk dan keluar sel. Tim peneliti ini juga menemukan bahwa terganggunya transportasi tersebut mengakibatkan kerusakan fisiologis sel dan mengganggu fungsi sel yang normal. Meski beberapa jenis nanopartikel telah dimanfaatkan sebagai obat, efek jangka panjangnya dikhawatirkan dapat mengganggu transportasi substansi vital pada sel.

Nanopartikel dapat memasuki tubuh manusia melalui berbagai macam mekanisme. Nanopartikel terlebih dahulu disimpan di dalam vesikel yang berada pada permukaan sel. Vesikel kecil kemudian bergabung membentuk vesikel besar seperti badan multivesikular. Badan multivesikular ini kemudian bergabung dengan lisosom, dimana protein dan makromolekul lainnya dipecah oleh protease dan enzim lainnya. Nanopartikel yang terkandung di dalamnya dapat menyebar di dalam sel dan dapat keluar melalui jalur endosom ataupun daur endosom.

Tim peneliti ini kemudian bereksperimen dengan menggunakan nanopartikel besi oksida yang biasa digunakan pada pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging/MRI) selama 20 tahun. Peneliti menemukan bahwa meski 99% protein sel tidak berikatan dengan nanopartikel sehingga nanopartikel dapat keluar dari sel, 1% lainnya berikatan dengan sel dan tidak dapat dikeluarkan dari sel. Jumlah ini dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya sistem transportasi internal sel melalui endosom.

Penelitian ini menjadi penting terutama di bidang pengobatan dan industri farmasetika yang menggunakan nanopartikel. Nanopartikel yang diproduksi sebagai obat-obatan harus mengedepankan risiko akumulasi nanopartikel dalam sel yang dapat mengganggu sistem transportasi sel. Selain itu, nanopartikel obat yang tidak mencapai target harus dapat didegradasi dan dieksresi secara sempurna dari tubuh Sumber: http://netsains.com

HIMKI KEMBALI SELENGGARAKAN LKTI NASIONAL

Satu pe-er penting kembali menghampiri HIMKI FMIPA Untan. Untuk yang kedua kalinya, HIMKI kembali dipercayakan untuk menyelenggarakan Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional (LKTI Nasional). LKTI Nasional ini merupakan salah satu program kerja dari IKAHIMKI yang menaungi seluruh himpunan mahasiswa kimia di Indonesia. Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa-mahasiswi kimia se-Indonesia dalam bidang karya tulis. Diharapkan para mahasiswa tersebut dapat memberikan solusi yang tepat terhadap berbagai permasalahan yang ada di sekitar kita. Kegiatan LKTI ini nantinya akan dilaksanakan pada bulan Juni 2012 dan bertempat di Rektorat Untan.

Kenapa harus HIMKI ???

Karena tema yang diangkat dalam LKTI Nasional ini adalah tentang ‘Kimia Lingkungan’. Sementara itu, dalam kepengurusan IKAHIMKI ini, HIMKI telah dipercayakan untuk memegang Departemen Kimia Lingkungan. Dalam hal ini, HIMKI telah mempercayakan sdr. Iman Saputra Pertama (Kimia’09) sebagai perwakilan HIMKI untuk IKAHIMKI. Pengalaman HIMKI yang telah berhasil menyelenggarakan LKTI Nasional 2 tahun sebelumnya juga menjadi alasan terpilihnya HIMKI menjadi tuan rumah LKTI Nasional tahun ini.

Lomba KTI nasional ini akan dimulai pada bulan Maret 2012, yaitu tahap pengumpulan naskah karya tulis. Naskah-naskah yang terkumpul ini nantinya akan diseleksi untuk menentukan 6 karya terbaik. Para penulis dari keenam karya tulis tersebut akan diundang untuk mempresentasikan tulisanya di hadapan para dewan juri dan dosen-dosen kimia. Kemudian, akan ditentukan jawara dari LKTI tersebut. Lomba ini akan menghadirkan 2 orang tokoh Nasional dan seorang tokoh dari Untan sebagai dewan juri. Kegiatan ini nantinya akan dirangkai dengan Seminar Nasional, field trip dan berbagai kegiatan menarik lainnya.

Semoga melalui kegiatan ini, HIMKI semakin dapat menunjukkan potensi dan eksistensinya di tingkat nasional serta terus berusaha untuk menjadi yang terbaik. (dev)


KETUA LKTI NASI

ONAL 2012

Maha

sis

wa Kimia angkatan 2008 ini bernama lengkap Pulgentius Abus. Lelaki yang lahir di Bengkayang tanggal 15 Agustus 1990 ini biasa dipanggil ABUS. Motto hidupnya sama seperti namanya yaitu ABUSS (Aku Berusaha Untuk Semangat dan Sukses). Lelaki yang tinggal di Sepakat 2 Gg. Melati ini bercita – cita menjadi seorang Ilmuan dan Dosen. Hobinya bermain Futsal serta berpetualang. Saat ini ia sedang menjabat sebagai Ketua Panitia LKTI Nasional yang mana mahasiswa kimialah yang menjadi kepanitiaannya.

Hal yang paling ingin ia capai dalam waktu dekat ini yaitu Sarjana Sains (S.Si). “Mudah – mudahan bisa selesai

sebelum bulan Agustus dan untuk LKTI Nasional dalam waktu dekat ini dapat menyelesaikan kinerja bidang da

n penyerahan proposal”, ujarnya.

Saat ditanya, Mengapa memilih MIPA KIMIA?.” Karena MIPA Kimia merupakan ilmu murni yang sesuai dengan cita – cita saya dan juga Kimia itu asyik”, ujar lelaki asal Bengkayang ini.

Harapannya untuk amanah yang sedang ia jalani sekarang ini, semoga kegiatan LKTI Nasional ini dapat berjalan lancar dan sukses, serta dapat memotivasi diri mahasiswa untuk peduli terhadap lingkungan. Dan harapan

nya untuk HIMKI ke depan yaitu semoga HIMKI

dapat menghimpun, membina dan menjadi sarana dalam pengembangan bakat mahasiswa kimia baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. (fer)


HIMKI Wadahi Mahasiswa Kimia

dalam Pembuatan PKM-KT

Sebagai mahasiswa yang memiliki “sense of scientific” maka adalah

suatu hal yang wajar jika seorang mahasiswa dituntut untuk dapat mengolah data dan informasi dalam bentuk karya tulis ilmiah. Karya tulis yang dibuat tentunya berisi ide yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di lingkungan sekitar, baik yang bersifat lokal maupun global.

Berdasarkan alasan tersebut, Himpunan Mahasiswa Kimia (HIMKI) mengadak

an suatu Pelatihan Karya Tulis atau yang lebih akrab disebut (PLAKAT). Kegiatan ini dilakasanakan pada 29 Januari 2012 di Ruang Aula I yang dihadiri oleh mahasiswa kimia dan sebagian besar dihadiri oleh mahasiswa kimia angkatan 2011 dan Risya Sasri S.Si diundang sebagai pemateri. PLAKAT merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan yang diselenggarakan menuju lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Kimia yang diadakan hampir setiap tahun untuk mahasiswa baru. Melalui pelatihan ini tentunya mereka akan terbantu dan termotivasi untuk menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang baik.

Berbicara tentang ajang karya tulis ilmiah yang sangat dikenal di kalangan mahasiswa se-Indonesia, tentunya tidak ada ada mahasiswa yang tidak mengenal PKM-sebuah Program Kreativitas Mahasisw

a yang diselenggarakan oleh DIKTI. Januari lalu telah dipublikasikan hasil penyeleksian proposal dari bidang PKM-P, PKM-M, PKM-W dan PKM-K. Adapun penerimaan proposal baru PKM-KT (yang meliputi PKM-GT dan PKM-AI) akan dilaksanakan pada bulan Maret.

Berkaitan dengan program kegiatan mahasiswa yang akan diselenggarakan bulan Maret ini, HIMKI juga menyelenggarakan pelatihan PKM-KT di ruang D1-D2 FMIPA. Adapun pematerinya adalah Gusrizal S.Si, M.Si. PKM-Kt terdiri dari dua yaitu PKM-GT (gagasan tertulis) dan PKM-AI (artikel Ilmiah). PKM-GT merupakan program penulisan artikel yang merupakan ide dan gagasan murni yang ditawarkan sebagai solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat. Sedangkan PKM-AI merupakan program penulisan karya tulis yang dibuat berdasarkan kegiatan ilmiah mahasiswa yang telah dilakukan. PKM-GT akan berujung di PIMNAS dan PKM-AI berujung pada jurnal kreativitas mahasiswa atau jurnal ilmiah terakreditasi.

Kegiatan pelatihan tersebut berlangsung lancar selama kurang lebih 1 jam. Meskipun peserta yang hadir tidak sampai memenuhi semua kursi yang ada, namun semangat dari mahasiswa yang hadir begitu terlihat. Setelah kegiatan ini akan ada workshop yang dilakukan untuk membimbing mereka yang akan mengikuti PKM-KT. Workshop tersebut diadakan pada tanggal 22 Januari 2012. Melalui kegiatan tersebut, HIMKI berharap mahasiswa

kimia dapat lebih termotivasi untuk membuat karya tulis karena banyk sekali manfaat yang bisa diambil ketika kita membuat sebuah karya tulis. Satu diantaranya seperti yang pak Gusrizal katakan pada kegiatan pelatihan, “dengan menulis, kita bisa belajar menghargai karya orang lain. Karena disinilah kita dituntut untuk menjaga orisinalitas dari sebuah karya.” (sif)


pro-kontra kewajiban publikasi jurnal ilmiah

sebagai syarat lulus skripsi


Seperti diketahui, untuk lulusan setelah Agustus 2012, Kementrian Pendidikan dan kebudayaan-Prof. M. Nuh mensyaratkan publikasi makalah menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa S1, S2, dan S3. Bagi mahasiswa S1, untuk lulus program sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit dalam ilmiah. Sementara mahasiswa S2 diharuskan menghasilkan makalah yang terbit di jurnal ilmiah nasional, diutamakan yang terakreditasi Dikti. Adapun mahasiswa program doctor (s3) harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit dalam jurnal internasional.

Kebijakan Kemdikbud tersebut tentu saja tidak terlepas dari kritikan dan dukungan. Yuk, kita simak pendapat mahasiswa kimia FMIPA UNTAN. (cie)

Septami Setyawati (kimia 2011)

“saya setuju karena dengan begitu semua mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif & produktif lagi.

Jadi tidak hanya mahasiswa tertentu yang menghasilkan inovasi. Apalagi kalau dibandingkan dengan jumlah jurnal ilmiah terbitan Negara lain, jurnal ilmiah terbitan Indonesia memang jauh di bawah Negara lain. Tapi alangkah lebih baik jika hal ini disosialisasikan ke mahasiswa terlebih dahulu tentang cara-cara penulisan dan pengajuan makalahnya agar bisa diterbitkan.”

Shafira Kurnia (kimia 20

09)

“Secara ekonomi sih PRO. Karena kalau skripsi kan tebal2 tuh. Tapi kalau secara akademik saya ragu, karena menerbitkan jurnal itu kan tidak mudah. Untuk modifikasi TA aja susah apalagi menerbitkan jurnal, pasti ribet banget jalannya.”

Tiara Kumala (kimia 2008)

“Setuju. Tapi di sisi lain bingung juga. Karena kebanyakan dari mahasiswa, TA-nya itu dihimpun melalui proyek dosen, nanti pakai nama siapa dong di jurnal ilmiahnya???”

Robi Maulana S. DS (kimia 2009)

“Baguslah, jadi banyak mahasiswa yang berkontribusi untuk buat jurnal ilmiah.”

Sirojuddin (kimia 2009)

“Karna hal tersebut konstruktif, saya setuju.”


KIAT (KIMIA SEHAT)

Minggu pagi tanggal 5 Februari 2012 lalu Pengurus HIMKI FMIPA UNTAN menyelenggarakan sebuah kegiatan yang disebut KIAT (Kimia Sehat). KIAT merupakan acara yang diselenggarakan dengan tujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan HIMKI FMIPA UNTAN. Acara ini diselenggarakan halaman FMIPA UNTAN, dengan agenda pertama yaitu senam poco-poco dan dilanjutkan dengan senam santai yang diikuti oleh semua warga HIMKI yang datang, dengan rute awal di lapangan FMIPA, kemudian melewati kampus FKIP, F.Ekonomi, FKIK, F.HUKUM serta FISIP dan kembali di halaman FMIPA. Tidak jauh sebelum sampai di halaman FMIPA, semua yang ikut hadir diberi kupon undian berhadiah.

Kemeriahan dilengkapi dengan adanya pembagian doorprize. Meskipun doorprizenya bukan barang mahal, namun setidaknya dapat member semangat dan menambah keceriaan bagi semua warga HIMKI yang hadir. Acara ini sangat bermanfaat bagi semua warga HIMKI, karena dari acara inilah semua warga HIMKI dapat bersuka cita dengan kegiatan yang menyehatkan tubuh. Namun sangat dis

ayangkan tidak semua warga HIMKI dapat hadir, mungkin bisa dikarenakan ada kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan. (mus)



Mengapa Harus Takut Gagal ?

Pernah tidak merasakan kegagalan dalam hidup? Jawabannya pasti pernah. Karena orang yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah mencoba sesuatu yang baru. Hidup itu tak selalu mulus. Pepatah Inggris mengatakan “Life is never flat”. Tepat sekali, dalam hidup tidak ada yang datar-datar saja.

Terkadang kegagalan itu membuat kita menjadi takut untuk mencobanya lagi. Semua hal-hal negatif yang sebenarnya mungkin tidak terjadi, kita yakini seakan-akan hal itu akan terjadi. Rasanya kaya takut gagal lagi kalau kita mencobanya. Padahal belum tentu kita akan gagal lagi.

Adalah sebuah benar bahwa perasaan takut gagal akan mencegah kita untuk mengarungi pengalaman hidup yang sangat banyak. Takut gagal juga dapat menggagalkan probabilitas untuk hidup sukses. Sayang sekali kalau kemungkinan-kemungkinan untuk hidup sukses hilang begitu saja hanya karena kita gagal sekali dalam sesuatu hal dan kita takut untuk mencobanya lagi.

Perasaan takut gagal adalah hal yang mesti kita hilangkan dalam hidup. Karena hal tersebut menggambarkan sisi gelap jiwa kita. Kita harus percaya bahwa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Mungkin kata-kata itu sepertinya sudah sering kali terdengar di telinga kita. Tapi apakah kita yakin, kalau kata-kata itu sangat kita percaya ketika kita sedang merasakan pahitnya sebuah kegagalan.

Semua pasti tahu kan Thomas Alfa Edison???

Seandainya ia takut terhadap kegagalan dan mengangggap bahwa kesuksesan adalah bukti dari kepakaran diri, niscaya bumi ini akan gelap gulita. Karena kalau ia takut akan kegagalan, pasti ia berhenti pada percobaan pertamanya. Ingatlah, kesuksesan bukanlah bukti dari kepakaran diri. Melainkan hasil dari kegigihan hati + keikhlasan terhadap kehendak Tuhan. Seorang yang gagal bukan berarti tidak pakar dalam hal yang dilakukan dan diusahakannya. Mungkin saja Tuhan sedang mempersiapkan kesuksesan yang lain yang Kita tidak tahu. Who knows??

Sumber: azzahrachemistry.blogspot.com

Kamis, 01 Maret 2012

PRO-KONTRA Kewajiban Publikasi Jurnal Ilmiah Sebagai Syarat Lulus Skripsi

Seperti diketahui, untuk lulusan setelah Agustus 2012, Kementrian Pendidikan dan kebudayaan-Prof. M. Nuh mensyaratkan publikasi makalah menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa S1, S2, dan S3. Bagi mahasiswa S1, untuk lulus program sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit dalam ilmiah. Sementara mahasiswa S2 diharuskan menghasilkan makalah yang terbit di jurnal ilmiah nasional, diutamakan yang terakreditasi Dikti. Adapun mahasiswa program doctor (s3) harus telah menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit dalam jurnal internasional.

Kebijakan Kemdikbud tersebut tentu saja tidak terlepas dari kritikan dan dukungan. Yuk, kita simak pendapat mahasiswa kimia FMIPA UNTAN. (cie)

Septami Setyawati (kimia 2011)

“saya setuju karena dengan begitu semua mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif & produktif lagi. Jadi tidak hanya mahasiswa tertentu yang menghasilkan inovasi. Apalagi kalau dibandingkan dengan jumlah jurnal ilmiah terbitan Negara lain, jurnal ilmiah terbitan Indonesia memang jauh di bawah Negara lain. Tapi alangkah lebih baik jika hal ini disosialisasikan ke mahasiswa terlebih dahulu tentang cara-cara penulisan dan pengajuan makalahnya agar bisa diterbitkan.”

Shafira Kurnia (kimia 2009)

“Secara ekonomi sih PRO. Karena kalau skripsi kan tebal2 tuh. Tapi kalau secara akademik saya ragu, karena menerbitkan jurnal itu kan tidak mudah. Untuk modifikasi TA aja susah apalagi menerbitkan jurnal, pasti ribet banget jalannya.”

Tiara Kumala (kimia 2008)

“Setuju. Tapi di sisi lain bingung juga. Karena kebanyakan dari mahasiswa, TA-nya itu dihimpun melalui proyek dosen, nanti pakai nama siapa dong di jurnal ilmiahnya???”

Robi Maulana S. DS (kimia 2009)

“Baguslah, jadi banyak mahasiswa yang berkontribusi untuk buat jurnal ilmiah.”

Sirojuddin (kimia 2009)

“Karna hal tersebut konstruktif, saya setuju.”